RSS
email

0 comments

Membuat animasi bom dengan 3D Studio

Published on Selasa, 26 April 2011 in

Membuat animasi bom dengan 3D Studio cukup sederhana dan mudah. Ikuti 10 langkahnya berikut ini. Hasil akhir contoh animasi dapat Anda lihat di CD majalah atau didownload dari mwmag.com.

Aktifkan Viewport Front

Viewport yang aktif ditandai dengan border warna kuning. Klik Viewport Front untuk mengaktifkannya. Lihat Gambar 1.

Buat Bola

Klik panel Create, lihat tanda bulat pada Gambar 2. Klik ikon Geometry, yaitu ikon bergambar bola. Pilih Standard Primitive dengan mengklik tanda panah ke bawah untuk memilih. Klik tombol GeoSphere.

Letakkan Bola di Viewport Front

Tahan klik pada viewport Front sambil menggeser untuk membuat bola Geosphere. Lihat Gambar 3.

Buat Bom

Klik Panel Create. Klik ikon Space Warps, yaitu ikon bergambar ombak. Pilih Geometric/Deformable dengan mengklik tanda panah bawah untuk memilih. Klik tombol Bomb. Lihat Gambar 4.

Letakkan Bom di Bola

Klik viewport Front untuk meletakkan bom di tengah-tengah bola. Ikon bom bergambar segitiga yang ada di tengah bola. Lihat Gambar 5.

Buat Bom Agar Mau Meledakkan Bola

Klik ikon Bind to Space Warp pada toolbar di bagian atas. Kadang ikon ini tersembunyi karena ikon-ikon pada toolbar di atas tersebut agak banyak sehingga membuat toolbar menjadi panjang. Lihat Gambar 6.

Tanam Bom Dalam Bola

Arahkan kursor ke bom sampai muncul ikon Bind to Space Warp. Kemudian klik dan tahan. Geser dan arahkan ke objek bola, lalu lepas klik Anda. Kini bom sudah tertanam dalam bola dan tinggal menunggu saatnya untuk diledakkan. Lihat Gambar 7.

Atur Parameter Bom

Klik Panel Modify, lihat tanda bulat pada Gambar 8. Isi Gravity 0, Chaos 5.

Preview Animasi

Geser slider animasi ke kiri dan ke kanan untuk melihat efek dari bom dalam meledakkan bola. Lihat tanda bulat pada Gambar 9.

Render Animasi

Anda dapat merender animasi bom tersebut sehingga bisa menjadi file video (AVI) atau hanya gambar diam saja.

Selesai

Anda dapat meledakkan objek yang lain selain bola. Atau menggunakan space warp yang lain seperti wave, untuk membuat permukaan objek bergelombang seperti riak air. Caranya sama seperti tutorial ini. Selamat berkreasi!

0 comments

Pensil 3D dengan 3D MAX

Published on in

Cara membuatnya :


  • Pertama kita akan mengatur ukuran terlebih dahulu. Kita akan menggunakan standar ukuran dalam centimeter. Caranya : klik menu Customize>Units Setup.




  • Klik pilihan Metric dan ubah kotak kombo menjadi pilihan Centimeters.





  • Klik tombol System Unit Setup.




  • Pilih Centimeters dan klik tombol OK.





  • Selanjutnya kita akan mulai membuat objek dasar pensilnya. Kita akan menggunakan objek dasar berupa objek Cylinder. Klik tab Create>Geometry>Standard Primitives>Cylinder.




  • Buat objek di viewport Left (seperti tampak pada gambar).





  • Buka tab Modify.




  • Atur parameter seperti gambar dibawah.





  • Hasilnya akan tampak pada gambar berikut.




  • Dekatkan mouse Anda ke tulisan Perspective di viewport Perspective dan klik kanan, lalu klik opsi Edged Faces.





  • Anda akan mendapati objek tampak memiliki garis-garis pembentuk yang akan memudahkan kita dalam melakukan pengeditan selanjutnya.




  • Klik kanan tulisan Cylinder seperti petunjuk gambar dibawah dan klik pilihan Editable Poly.





  • Maka tulisan Cylinder akan berubah menjadi tulisan Editable Poly. Buka tanda plus disebelah tulisan Editable Poly. Klik pilihan Vertex.




  • Pilih Vertex-vertex seperti tampak pada gambar dibawah.





  • Klik tombol Collapse. Fitur ini berfungsi untuk menyatukan vertex-vertex yang kita pilih.




  • Lalu klik pilihan Edge seperti gambar dibawah.





  • Pilih edge seperti gambar dibawah.




  • Klik tombol Connect. Fitur ini berfungsi untuk menambahkan (connect) garis baru yang ingin kita tambahkan pada objek 3D kita.





  • Hasilnya kita akan punya penambahan sebuah garis baru, seperti tampak pada gambar dibawah.




  • Selanjutnya klik pilihan Polygon.





  • Lalu kita pilih bagian sisi depan, seperti gambar dibawah.






  • Tekan tombol M dikeyboard untuk membuka Material Editor.





  • Pilih warna hitam pada kotak bertuliskan Diffuse disampingnya.




  • Lalu tekan tombol Assign Material to Selection seperti pada gambar. Kita dapat memberikan warna untuk bagian-bagian lain dari objek pensilnya.





  • Hasilnya tampak seperti pada gambar.



Hasil final utak-atik pensilnya kira-kira seperti gambar dibawah ini

0 comments

Rovio: Robot yang menggantikan tugas Satpam

Published on Kamis, 21 April 2011 in


Jika anda selalu kuatir dengan rumah anda yang selalu kosong karena ditinggal kerja atau berlibur, mungkin anda perlu membeli robot ROVIO.

Rovio adalah robot yang berfungsi untuk melakukan pengawasan selama 24 jam penuh di dalam rumah

Dengan dilengkapi kamera maka Rovio akan berkeliling bak seorang satpam secara terus menerus kecuali dia "lapar" maka dia akan berhenti sejenak untuk mengisi ulang baterai.

Dengan koneksi Wi-Fi 802.11b/g, anda dapat mengakses Rovio baik melalui HP atau komputer yang tentu saja mempunyai akses internet.

Anda dapat mengatur rute dan lokasi yang harus dikunjungi oleh Rovio melalui komputer dengan software yang telah disertakan dalam paket pembelian. Dengan ini si Rovio tidak perlu mengunjungi tempat yang tidak diperlukan seperti misalnya kamar mandi atau tempat lainnya.

Walaupun belum resmi diluncurkan, Rovio diperkirakan akan dijual sekitar Rp. 3.000.000. Cukup murah dibandingkan anda harus memperkerjakan seorang satpam. :-)

Anda bisa melihat Rovio beraksi melalui video di bawah ini:


0 comments

Instalasi, Integrasi, dan Build Project OGRE di Eclipse IDE

Published on Senin, 18 April 2011 in

OGRE singkatan dari Object-Oriented Graphics Rendering Engine. Dari namanya saja kita telah dapat mengetahui bahwa OGRE adalah salah satu engine grafik 3D yang berorientasi kepada objek. OGRE itu sendiri ditulis dalam bahasa C++. Engine grafik 3D tersebut dapat kita gunakan untuk membuat game karena OGRE memang didesain sedemikian rupa untuk tujuan berikut. Untuk merender grafis tiga dimensinya, OGRE menggunakan library atau pustaka Direct3D dan OpenGL.

OGRE memiliki komunitas yang sangat aktif dan telah terdaftar di proyek Sourceforge.net dari bulan Maret 2005. OGRE telah digunakan dalam beberapa permainan komersial seperti Ankh dan Torchlight. OGRE versi 1.0.0 ( “Azathoth”) diluncurkan pada Februari 2005. Sedangkan untuk versi terkini dalam seri 1.xy adalah 1.7.0 ( “Cthugha”), dirilis pada tanggal 31 Desember 2009. OGRE dirilis dengan lisensi MIT. Di bawah ini adalah screenshot demo resmi dari OGRE yang bertema “Fresnel Reflection and Refractions”.

Fitur-fitur yang terdapat pada OGRE adalah sebagai berikut :

1. Berorientasi objek dan memiliki arsitektur plugin yang memungkinkan OGRE menjadi sangat modular.
2. Multiplatform dengan dukungan OpenGL dan Direct3D.
3. Mendukung Vertex dan Fragment Shader.
4. Debugging dan Loading File.
5. Memiliki compositing manajer dengan bahasa scripting dan layar penuh postprocessing untuk efek seperti HDR, mekar, kejenuhan, kecerahan, dan lain-lain.
6. Adanya utilitas untuk mengkonversi ke file object OGRE (*.mesh) dari program 3D terkenal, misalnya Blender, Maya, 3DS Max, dan lain-lain.

Untuk dapat memakai OGRE, kita harus menggunakan sebuah IDE (Integrated Development Environment) tersendiri. Ini dikarenakan bahwa OGRE itu sendiri hanya bersifat sebuah engine yang terdiri dari berbagai macam pustaka (library) didalamnya. IDE yang dapat menggunakan OGRE hanya ada beberapa saja. IDE-IDE tersebut antara lain Microsoft Visual C++, Code::Blocks, dan Eclipse. Selain IDE, sebenarnya masih banyak hal yang kita butuhkan agar kita benar-benar bisa menggunakan OGRE tersebut.

Hal-hal tersebut antara lain :
* OgreSDK. (utama)
* MSYS.
* MinGW.
* BlenderExporter. (opsional)

Keterangan :
* Aplikasi OgreSDK adalah game engine OGRE yang telah dipaketkan dan siap untuk diunduh. Kita dapat mengunduhnya dari situs resminya di http://www.ogre3d.org. OgreSDK ini sendiri, terlepas dari versi release-nya, terbagi atas berbagai macam versi tergantung dari IDE yang dipakai. Jadi, untuk amannya, kita harus menyesuaikan OgreSDK tersebut dengan IDE yang akan kita pakai.

* Aplikasi MinGW dan MSYS memampukan kita untuk memakai perintah-perintah UNIX pada Command Prompt Windows. Perintah seperti gcc dan rm dapat kita operasikan bila menggunakan kombinasi dari kedua aplikasi tersebut. Kita dapat memperoleh MinGW dan MSYS pada situs resminya di http://www.mingw.org.

* Aplikasi BlenderExporter memampukan kita untuk mengkonversi grafis 3D yang telah dibuat menggunakan aplikasi Blender (*.blend) ke format grafis 3D yang dapat dikenali OGRE (*.mesh).

Cara penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek dari OGRE menggunakan Eclipse IDE

Pada praktek kali ini, kita akan melakukan penginstalasian, pengintegrasian, dan pem-buatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE pada sistem operasi Microsoft Windows XP. Untuk dapat melakukannya, pastikan kita telah mempersiapkan minimal aplikasi OgreSDK, MSYS, MinGW, dan Eclipse untuk versi Win32. Sebagai tambahan sedikit, Win32 itu sendiri adalah sebuah format dari aplikasi baik source code ataupun binary code yang dibuat dan dioptimasi khusus untuk platform Windows versi 32-bit.

OK, langkah-langkah penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE adalah sebagai berikut:

1. Instalasi MinGW
2. Instalasi MSYS
3. Set Environment Variables untuk MinGW dan MSYS
4. Instalasi OgreSDK
5. Menyiapkan Eclipse IDE
6. Mengintegrasikan OgreSDK ke dalam Eclipse IDE
7. Pembuatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE

Rincian langkah-langkahnya seperti di bawah ini:

* Instalasi MinGW
Langkah-langkah penginstalasiannya yaitu :

1. Klik ganda pada file installer-nya, sehingga muncullah jendela untuk memulai proses instalasi. Selanjutnya, klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah instalasi berikutnya. Perhatikan gambar di bawah ini!

2. Pada langkah berikutnya, kita dihadapkan oleh sebuah persetujuan lisensi. Sebagai info, lisensi yang digunakan oleh MinGW adalah GNU GPL. Klik tombol I Agree untuk melanjutkan.

3. Pada pemilihan direktori untuk instalasi aplikasi MinGW, biarkan saja default-nya yaitu c:\mingw. Klik tombol Next untuk melanjutkan ke langkah berikutnya.

4. Selanjutnya, kita akan dihadapkan pada jendela untuk menginstalasikan MinGW sekaligus memasang shortcut aplikasinya di Start Menu. Untuk lokasi shortcut-nya, biarkan default-nya saja, yaitu di MinGW C++ Toolbox. Klik tombol Install untuk segera menginstalasi MinGW ke dalam sistem. Kita dapat melihat progressbar-nya saat proses tersebut berlangsung. Perhatikan gambar di bawah ini!

5. Setelah proses instalasi tersebut selesai, maka kita dapat segera menutup jendela dari file installer MinGW dengan menekan tombol Finish.

* Instalasi MSYS
Setelah menginstalasikan MinGW, kita dapat segera menginstalasikan MSYS. Langkah-langkah untuk menginstalasikannya sebagai berikut:

1. Klik ganda file installer dari MSYS. Selanjutnya, kita dihadapkan pada jendela konfirmasi yang menanyakan apakah kita benar-benar ingin menginstalasikan MSYS ke dalam sistem atau tidak. Dalam hal ini, tentu saja kita ingin menginstalasikannya. Oleh karena itu, klik tombol Yes untuk melanjutkan.

2. Setelah itu, kita akan dihadapkan pada jendela awal dari proses instalasi dari MSYS. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

3. Sama seperti langkah instalasi pada MinGW tadi. Pada langkah ini, kita juga dihadapkan pada jendela persetujuan lisensi MSYS. Lisensi yang digunakan MSYS sama dengan yang dipakai oleh MinGW yaitu GNU GPL. Klik tombol Yes untuk melanjutkan.

4. Selanjutnya, kita dihadapkan pada jendela Production Release. Jendela ini meng-informasikan kepada kita tentang versi dari MSYS yang akan kita instalasi. Dalam hal ini, versi MSYS tersebut adalah 1.0.10. Klik tombol Yes untuk melanjutkan.

5. Setelah itu, kita dihadapkan pada jendela pemilihan direktori untuk instalasi MSYS. Dalam hal ini, kita biarkan saja default-nya yaitu di direktori c:\msys\1.0. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

6. Selanjutnya, pilih komponen MSYS yang akan diinstalasikan. Dalam hal ini, kita akan menginstalasikan komponen yang dapat digunakan untuk arsitektur CPU x86 ke atas. Klik tombol Next untuk melanjutkan. Perhatikan gambar di bawah ini!

7. Setelah itu, kita akan menghadapi sebuah jendela yang digunakan untuk membuat shortcut dari aplikasi ini ke dalam Start Menu. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

8. Selanjutnya kita akan masuk ke dalam jendela review. Jendela ini berisi informasi tentang semua hal yang kita inginkan dalam penginstalasian aplikasi MSYS ini. Klik tombol Install untuk memulai proses penginstalasian aplikasi tersebut. Kita dapat melihat progressbar-nya saat proses tersebut berlangsung.

9. Setelah aplikasi tersebut telah terinstal di dalam sistem, maka selanjutnya akan dilakukan proses Post-Install lewat Command Prompt. Proses ini bertujuan untuk menormalisasikan hubungan antara MinGW dengan MSYS agar kedua aplikasi dapat digunakan secara baik pada platform Windows. Ketik huruf y untuk melanjutkan ke proses selanjutnya. Lalu, ketikkan lagi huruf y bila ditanyakan apakah kita telah mempunyai MinGW yang telah terinstal di sistem. Terakhir, ketikkan alamat direktori dari aplikasi MinGW tersebut. Dalam hal ini, kita ketikkan c:/mingw. Tekan tombol Enter untuk melanjutkan.

10. Maka selanjutnya akan dilakukan proses pembuatan direktori /etc/fstab dengan mount binding untuk MinGW. Proses pembuatan tersebut dilakukan pada tahap Post-Install. Pada proses ini, dinormalisasikan environment dari MSYS kita. Bila telah selesai, tekan sembarang tombol pada keyboard untuk mengakhiri tahapan Post-Install dari MSYS tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini!

11. Klik tombol Finish, untuk mengakhiri keseluruhan proses instalasi dari MSYS tersebut. Sebelumnya, pastikan kita telah meng-uncheck pilihan untuk menampilkan jendela “Welcome to MSYS” dan “Readme”.

* Set Environment Variable untuk MinGW dan MSYS
Satu-satunya tujuan dari pengesetan Environment Variables untuk MinGW dan MSYS adalah agar kedua aplikasi tersebut dapat dipakai dari direktori mana saja dalam sistem. Langkah-langkah untuk melakukannya sebagai berikut:

1. Klik kanan My Computer lalu pilih Properties.

2. Pada jendela System Properties yang muncul, masuklah ke tab Advanced. Pada tab Advanced ini, klik tombol Environment Variables. Perhatikan gambar di bawah ini!

3. Pada jendela Environment Variables, pilihlah Path pada bagian System variables. Pada Path tersebut, tambahkan beberapa opsi agar MinGW dan MSYS dapat di-jalankan dari mana saja. Opsi-opsi tersebut antara lain adalah alamat dari direktori instalasi untuk masing-masing aplikasi MinGW dan MSYS. Untuk aplikasi MinGW, tambahkan alamat c:\mingw\bin. Sedangkan untuk aplikasi MSYS, tambahkanlah alamat c:\msys\1.0\bin ke dalam Path. Pastikan kita telah memberi tanda titik koma (;) di antara kedua opsi tersebut. Ini bertujuan untuk memisahkan antara opsi yang satu dengan opsi lainnya. Perhatikan gambar di bawah ini!

4. Klik tombol OK untuk mengaktifkan perubahan. Selanjutnya, tes-lah perintah yang biasa dipakai oleh MinGW dan MSYS dari Command Prompt. Untuk mengetes MinGW, ketiklah perintah gcc –v. Bila mendapati output … gcc version 3.4.5 (mingw special) maka setting Environment Variables untuk MinGW telah berhasil. Selanjutnya, untuk mengetes MSYS, ketiklah perintah rm –version. Bila mendapati output, rm (fileutils) 4.1 … maka setting Environment Variables untuk MSYS juga telah berhasil. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!

* Instalasi OgreSDK
Sekarang saatnya untuk menginstalasikan game engine OGRE ke dalam sistem kita. Langkah-langkahnya yaitu:

1. Klik ganda file installer dari OgreSDK. Seketika itu pula akan muncul jendela awal untuk proses instalasi aplikasi ini.

2. Seperti instalasi aplikasi-aplikasi sebelumnya, pada tahap ini kita kembali dihadapkan pada jendela pesetujuan lisensi. Sama aplikasi-aplikasi tersebut, OgreSDK juga me-makai lisensi GNU GPL. Centang kotak cek I accept the terms in the License Agreement dan klik tombol Next untuk melanjutkan.

3. Selanjutnya, pilihlah lokasi untuk menginstalasi OgreSDK tersebut. Dalam hal ini, biarkan saja default-nya di c:\ogresdk. Klik tombol Next untuk melanjutkan.

4. Lalu, pilih lokasi untuk menaruh shortcut untuk aplikasi OgreSD ini di Start Menu. Lagi-lagi, biarkan saja default-nya. Klik tombol Install untuk melanjutkan.

5. Proses instalasi segera berlangsung. Perhatikan gambar di bawah ini!

6. Klik tombol Finish untuk mengakhiri proses instalasi dari aplikasi OgreSDK tersebut.

* Menyiapkan Eclipse IDE
Setelah menginstalasi seluruh aplikasi yang akan kita gunakan, sekarang saatnya kita untuk melakukan persiapan akhir untuk aplikasi Eclipse IDE. Hal ini dimaksudkan agar nantinya IDE tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oiya, untuk Eclipse ini sendiri bersifat portable. Jadi, kita tidak perlu repot-repot untuk menginstalasikannya. Biasanya Eclipse IDE telah dipaketkan dan dikompres yang selanjutnya siap untuk diunduh. Oleh karena itu, satu hal yang perlu kita lakukan setelah mengunduhnya adalah mengekstrak paket eclipse tersebut ke sebuah direktori. Kali ini kita akan mengekstraknya ke direktori c:\eclipse. Perhatikan gambar di bawah ini!

Setelah di-ekstrak ke sebuah direktori misalnya c:\eclipse, selanjutnya jalankan aplikasi Eclipse tersebut dengan mengklik ganda file eclipse.exe. Bila ada error saat menjalankan file tersebut, kemungkinan besar kalau JRE (Java Runtime Environment) belum terinstal. Perhatikan gambar berikut ini!

Untuk mengatasi masalah di atas, instalasikanlah JRE pada sistem kita. Untuk kali ini kita akan menginstalasi JRE lengkap dengan JDK-nya. Sedangkan untuk versi dari JDK tersebut, kita akan menggunakan JDK 6 Update 13.

Setelah diinstalasi JRE-nya, maka seharusnya sekarang kita telah dapat menjalankan Eclipse-nya. Klik ganda kembali file eclipse.exe dari direktori c:\eclipse. Pastinya Anda akan mendapati splash screen Eclipse seperti berikut ini!

Secara default, Eclipse akan menanyakan kepada kita tentang pembuatan workspace atau lembar kerja. Workspace ini nantinya akan kita pakai dalam pembuatan program meng-gunakan Eclipse. Kali ini kita akan memakai sebuah lokasi direktori C:\Document and Settings\Crystal\My Documents\eclipse-default sebagai default workspace Eclipse. Pastikan kita telah menceklis pilihan Use this as the default and do not ask again. Klik tombol OK untuk mengaktifkan pengaturan tersebut. Perhatikan gambar berikut ini!

Setelah itu, kita akan masuk ke jendela Welcome dari aplikasi Eclipse. Dengan demikian, Eclipse IDE telah siap untuk digunakan.

* Mengintegrasikan OgreSDK ke dalam Eclipse IDE
Langkah-langkah untuk mengintegrasikan aplikasi OgreSDK ke dalam Eclipse IDE adalah sebagai berikut:

1. Buka aplikasi Eclipse IDE. Bila muncul jendela Welcome, tutup saja jendela tersebut. Ini dilakukan untuk dapat segera menampilkan jendela utama dari aplikasi Eclipse IDE. Perhatikan gambar di bawah ini!

2. Setelah itu, klik menu File >> New >> C++ Project untuk membuat proyek C++ yang baru.

3. Setelah itu, berilah nama untuk proyek C++ yang baru tersebut. Dalam hal ini, saya akan menamainya testing. Pastikan Anda memakai MinGW GCC sebagai kompiler-nya. Klik tombol Finish untuk segera membuat proyek testing tersebut.

4. Pada jendela Project Explorer, klik kanan proyek testing lalu pilih Properties. Pada jendela Properties tersebut, pilih C/C++ Build >> Environment. Pada Environment tambahkan sebuah variable OgreSDK dengan value c:\ogresdk sebagai home-path untuk OgreSDK. Home-path tersebut juga dapat disebut sebagai OGRE-HOME. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini!

5. Masih dalam jendela Properties, kali ini kita akan mengkonfigurasi Settings dari C/C++ Build. Pada Tool Settings, masuklah ke dalam pilihan GCC C++ Compiler tepatnya pada Preprocessor. Pada Prepocessor, tambahkan beberapa opsi berikut ini ke dalam Defined symbols (-D). Opsi-opsi tersebut antara lain WIN32, _WINDOWS, dan _DEBUG. Oiya, kita harus menambahkan opsi-opsi tersebut pada Debug Configuration. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut ini!

6. Beralih ke Release Configuration. Pada konfigurasi ini, masuklah ke pilihan GCC C++ Compiler >> Preprocessor. Tambahkan opsi-opsi WIN32, _WINDOWS, dan NDEBUG pada Defined symbols (-D). Perhatikan gambar berikut ini!

7. Sekarang kita kembali lagi ke Debug Configuration. Kali ini kita masuk ke pilihan GCC C++ Compiler >> Directories. Pada Include paths (-I), tambahkan opsi-opsi “${OGRE_HOME}\include” dan “${OGRE_HOME}\samples\include”. Opsi-opsi tersebut berguna untuk memanggil file-file header yang nantinya dibutuhkan oleh program. Lakukanlah hal yang sama untuk Release Configuration.

8. Sekarang saatnya kita untuk mengkonfigurasi pilihan di GCC C++ Compiler >> Miscellaneous pada Release Configuration. Tambahkan sebuah opsi -c -fmessage-length=0 -mthreads -fexceptions –fident pada Other flags. Lakukan hal yang sama untuk Debug Configuration. Perhatikan gambar berikut!

9. Selanjutnya, konfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Debug Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain_d dan OIS_d. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\debug” pada jendela Library search path (-L). Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!

10. Lalu, konfigurasi juga pilihan MinGW C++ Linker >> Libraries pada Release Configuration. Pada jendela Libraries (-l), tambahkan opsi-opsi OgreMain dan OIS. Lalu, tambahkan pula opsi “${OGRE_HOME}\bin\release” pada jendela Library search path (-L). Perhatikan gambar di bawah ini!

11. Selanjutnya, kita akan mengkonfigurasi pilihan MinGW C++ Linker >> Miscellaneous pada masing-masing Debug dan Release Configuration. Tambahkanlah opsi-opsi –enable-auto-image-base dan –add-stdcall-alias pada jendela Other Options (-Xlinker[option]) dari kedua konfigurasi tersebut.

12. Klik tombol Apply dan OK untuk mengakhiri seluruh proses pengintegrasian aplikasi OgreSDK di Eclipse IDE pada proyek testing tersebut.

* Pembuatan (build) proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE
Setelah kita mengintegrasikan OgreSDK pada proyek testing di Eclipse IDE, sekarang saatnya kita untuk mencoba mem-build proyek tersebut. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Buat sebuah file source C++ yang baru di dalam proyek testing. Caranya yaitu klik menu File >> New >> Source File. Pada jendela New Source File, berilah nama untuk file source C++ tersebut misalnya tes1.cpp. Klik tombol Finish bila sudah.

2. Selanjutnya, copy-paste source code contoh ke dalam file tes1.cpp dalam Eclipse IDE tadi. Setelah itu, simpan file tersebut dan Build. Kita dapat mem-build-nya dari menu Project >> Build All. Bila tidak ada satupun kesalahan atau peringatan yang terjadi, kita akan memiliki file executable-nya pada direktori Debug dari proyek testing di dalam workspace eclipse-default.

3. Untuk dapat menjalankan file executable tersebut, gandakan seluruh file yang ada dalam direktori C:\OgreSDK\bin\debug ke direktori Debug dari proyek testing.

4. Setelah itu, gandakan pula file DirectX SDK (d3dx9d_30.dll) ke direktori tersebut.

5. Selanjutnya, buka file resources.cfg menggunakan Notepad. Gantilah string ../.. menjadi c:\ogresdk. Ini dilakukan untuk memanggil seluruh resource yang dibutuhkan dari OgreSDK agar file executable tesebut dapat berjalan dengan semestinya.

6. Jika seluruh langkah sebelumnya telah dilakukan, maka kita sekarang telah dapat menjalankan file executable testing.exe tersebut. Jika berhasil, maka akan ditampilkan jendela OGRE Engine Rendering Setup. Jendela ini memampukan kita untuk memilih library grafis yang akan digunakan untuk merender program testing.exe tersebut apakah menggunakan Direct3D atau OpenGL. Kali ini kita hanya akan menggunakan library OpenGL untuk merendernya.

7. Setelah memilih library OpenGL (OpenGL Rendering Subsystem) dari jendela OGRE Engine Rendering Setup tersebut, klik tombol OK. Maka seketika itu pula, program testing.exe tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh sistem. Perhatikanlah gambar berikut ini!

Dengan suksesnya file testing.exe tersebut dijalankan, maka berakhir pulalah seluruh rangkaian proses penginstalasian, pengintegrasian, dan pembuatan proyek OGRE menggunakan Eclipse IDE pada praktek kali ini.

Akhir kata, selamat mencoba!

0 comments

Cara Mengkonversi Objek Blender Menjadi Mesh dan Skeleton untuk OGRE

Published on in

Seperti yang telah kita ketahui sebelumnya, OGRE adalah salah satu aplikasi yang ditujukan untuk membuat game alias game engine. Sebagai ilustrasi, Anda bisa melihat screenshot dari video demo penggunaan OGRE sebagai game engine di bawah ini. Karakter yang ada pada screenshot tersebut adalah Sinbad OGRE, yang tidak lain adalah maskot resmi untuk game engine ini.

Untuk OGRE, semua objek yang digunakan untuk pembuatan game terletak pada direktori models pada direktori instalasi OgreSDK. Objek-objek yang dapat digunakan oleh OGRE haruslah berbentuk mesh dan skeleton. Kasarnya, mesh adalah bentuk objek yang dapat ditampilkan pada aplikasi OGRE. Sedangkan skeleton adalah penggerak untuk objek mesh tersebut. Bila dianalogi-kan, mirip dengan daging dan tulang yang terdapat pada makhluk hidup.

Kita dapat memperoleh objek mesh dan skeleton tersebut dengan cara mengkonversi file-file dari aplikasi pembuat model 3D seperti Autodesk 3D Studio MAX, Milkshape, Blender, dan lain-lain. Namun pada contoh kali ini, kita hanya akan mempraktekkan cara mengkonversi file Blender yaitu *.blend menjadi *.mesh dan *.skeleton lengkap dengan tekstur yang dimiliki.

Sebelum kita beranjak pada langkah-langkah pengkonversiannya, persiapkanlah dahulu alat dan bahan yang dibutuhkan. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pengkonversian tersebut adalah sebagai berikut :

-> Blender.
-> Python.
-> BlenderExport.
-> OgreCommandLineTools.
-> CeguiMeshViewer.

Setelah kita mempersiapkan semua hal yang dibutuhkan, maka selanjutnya kita dapat lanjut ke langkah-langkah pengkonversiannya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pasanglah aplikasi Blender dan Python pada sistem Anda. Sebaiknya, aplikasi Python yang dipasang lebih dulu baru kemudian Blender. Ini dilakukan agar nantinya Blender dapat menggunakan Python untuk menangani skrip tambahan selain yang sudah built-in pada aplikasi Blender. Anda akan mendapatkan pesan berikut ini jika Blender telah “menyatu” dengan Python pada jendela Command Prompt saat Anda menjalankan aplikasi Blender.

2. Selanjutnya, ekstraklah file BlenderExport ke sebuah tempat. Anda akan mendapati sebuah skrip Python yaitu ogremeshesexporter.py dan dua buah direktori yakni ogrepkg dan ogrehelp. Setelah diekstrak, pindahkan seluruh hasil ekstrakan tersebut ke direktori .blender\scripts. Bila Anda memasang aplikasi Blender secara default, dalam contoh ini Blender versi 2.49b, maka direktori tersebut akan berada pada direktori C:\Documents and Settings\nama-user\Application Data\Blender Foundation\Blender. Untuk lebih jelasnya, perhatikanlah gambar di bawah ini!

3. Setelah itu, pasanglah OgreCommandLineTools pada sistem Anda. Aplikasi ini terdiri atas OgreXmlConverter, OgreMeshUpgrade, OgreMaterialUpgrade, dan MeshMagick. Pada contoh kali ini, kita hanya akan menggunakan OgreXmlConverter saja. Aplikasi ini kita kita gunakan untuk mengkonversi file mentah mesh dan skeleton yang masih berupa skrip xml (*.mesh.xml dan *.skeleton.xml) menjadi bentuk biner-nya. Jadi, aplikasi ini akan meneruskan kinerja dari skrip ogremeshesexporter.py yang digunakan untuk mengkonversi format file *.blend menjadi *.mesh.xml dan *.skeleton.xml dari aplikasi Blender sebelumnya.

4. Selanjutnya, bukalah file *.blend yang Anda miliki menggunakan aplikasi Blender. Pada contoh kali ini, kita akan memakai file sonic_heroes_model-rigged.blend. Anda bisa mencari model lain di http://e2-productions.com/repository

5. Secara default, model Sonic ini tidak memiliki tekstur dan warna. Mungkin ini adalah kebijakan si pembuat model atau hal yang lainnya, tapi yang jelas saya mendapatkan model Sonic ini dalam keadaan seperti itu. T_T. Tanpa berkecil hati, saya akan mengubah model Sonic tanpa tekstur dan warna ini menjadi model Super Sonic. Sekedar info, Super Sonic adalah karakter Sonic dengan kekuatan super yang ditandai dengan warna kuning di sekujur tubuhnya. Perhatikanlah gambar karakter Super Sonic di bawah ini!

6. Kembali ke inti masalah. Kita akan mewarnai model Sonic tersebut langsung pada mesh-nya. Caranya ialah seleksi mesh yang ingin diwarnai, dalam hal ini mesh untuk kepala Sonic, dengan menekan tombol kanan mouse (pengaturan default). Anda harus menyeleksi mesh tersebut dalam Object Mode. Klik tombol ME pada panel Link to Object lalu klik tombol Col dan ketikkan kode EEFF00 pada jendela warna tersebut. Kode ini akan membuat warna mesh yang dihasilkan akan menjadi kuning.

7. Tekan tombol Enter pada keyboard untuk menerapkan pengaturan tersebut. Anda akan mendapati kepala Sonic kini telah berubah menjadi kuning. Terapkanlah cara mewarnai mesh tersebut pada mesh-mesh sisanya. Oiya, ketentuan warnanya sebagai berikut :
Badan : kuning (EEFF00)
Telapak tangan : putih (FFFFFF)
Mata : hitam (000000)

8. Setelah kita beri warna semua mesh-nya, maka selanjutnya kita akan melakukan peng-gabungan mesh-mesh tersebut agar menjadi satu kesatuan. Ini dilakukan agar model Sonic yang telah menjadi Super Sonic tersebut nantinya dapat diekspor menjadi satu mesh dan satu skeleton saja. Oiya, skeleton ini baru bisa didapatkan bersama objek mesh saat pengkonversian jika model tersebut telah mempunyai Bone atau Armature. Cara untuk menggabungkannya tersebut yaitu dengan cara menekan tombol Shift+klik kanan pada mesh-mesh yang ingin digabung. Setelah itu, tekan tombol CTRL+J pada keyboard atau klik menu Object pilih Join Objects. Bila muncul pertanyaan konfirmasi, klik Join Selected Meshes untuk segera melakukan penggabungan mesh.

9. Setelah digabung, saatnya kita untuk melakukan pengkonversiannya. Caranya mudah yaitu klik menu File >> Export >> OGRE Meshes.

10. Pada jendela OGRE Meshes tersebut, lakukanlah pengecekan pada dropdown Selected untuk memastikan bahwa mesh yang terseleksi tersebut hanya ada satu. Ini menandakan bahwa penggabungan mesh telah berhasil secara sempurna.

11. Selanjutnya, klik tombol OgreXMLConverter kemudian klik tombol Preferences.

12.Pada jendela Preferences ini, kita klik tombol Manual untuk menentukan sendiri dimana aplikasi OgreXmlConverter berada. Dalam contoh kali ini, aplikasi tersebut berada pada direktori C:\OgreCommandLineTools\. Klik aplikasi tersebut untuk menyeleksinya. Selanjutnya, klik tombol Select Converter untuk menerapkan penyeleksian konverter yang akan kita gunakan tersebut.

13. Kembali ke jendela OGRE Meshes. Pada jendela tersebut, kita klik tombol Export. Namun sebelumnya, pastikan kita telah mengklik tombol Copy Texture, Rendering Engine, Fix Up Axis to Y, Require Materials, dan Skeleton name follow mesh.

14. Maka seketika itu pula akan dilakukan pengkonversian. Tekan tombol OK untuk menyudahi proses pengkonversian tersebut. Bila Anda mendapati pesan Warning bla..bla..bla.. saat pengkonversian tersebut, janganlah khawatir karena objek mesh dan skeleton akan tetap Anda dapatkan. Pesan warning tersebut hanya ingin menginformasikan bahwa objek hasil pengkonversian akan nampak seperti yang terlihat pada jendela Edit Mode. Pesan warning juga akan muncul, jika tekstur yang digunakan pada model tidak ditemukan.

15.Secara default, objek mesh dan skeleton hasil pengkonversian akan berada pada lokasi dimana file blender sumbernya berada. Pada contoh ini, kita dapat menemukan mereka pada direktori E:\blog. Untuk dapat melihat objek hasil pengkonversian tersebut, kita membutuhkan sebuah aplikasi tambahan. Aplikasi itu ialah CeguiMeshViewer. Dari namanya saja kita telah dapat mengetahui kegunaannya yaitu melihat objek mesh hasil konversi. Bagaimana untuk skeletonnya? Tenang, secara default skeleton akan langsung di-embed oleh mesh yang bersangkutan.

16. Setelah aplikasi tersebut berhasil dipasang, kita dapat segera melihat objek mesh Super Sonic tersebut dengan cara klik kanan pada objek mesh lalu pilih CeguiMeshViewer. Kita dapat memilih pustaka grafis yang akan digunakan pada tahap ini. Sebagai contoh, kali ini kita akan menggunakan pustaka OpenGL.

17. Maka seketika itu pula akan ditampilkan objek mesh Super Sonic dalam bentuk aslinya. Anda dapat memutar objek tersebut dengan menggunakan klik kiri mouse lalu drag kemana pun yang Anda suka. Untuk memindahkannya, Anda dapat menggunakan klik kanan mouse lalu drag. Perhatikanlah gambar berikut ini!

Dengan demikian, berakhirlah sudah seluruh langkah-langkah dalam hal pengkonversian file Blender (*.blend) ke objek *.mesh dan *.skeleton beserta teksturnya (bila ada). Hasilnya bagus sekali, bukan? Anda dapat menggunakan cara-cara di atas untuk mengkonversi file blender ke objek mesh dan skeleton yang lainnya. Akhir kata, selamat mencoba!

0 comments

Cara Import Mesh Ogre ke Blender

Published on in

Seperti yang kita ketahui sebelumnya, bahwa file mesh adalah format untuk model 3D yang dapat digunakan untuk aplikasi Ogre. Kita dapat memperoleh file mesh tersebut dengan cara melakukan konversi file 3D dari aplikasi Blender. Namun dikarenakan oleh sesuatu hal, kita menginginkan agar model mesh tersebut untuk dapat dibuka kembali oleh aplikasi Blender. Satu-satunya cara agar file mesh tersebut dapat dibuka oleh Blender adalah dengan cara mengimpornya.

Pada waktu yang lalu, kita telah mempraktekkan cara mengekspor file Blender ke format *.mesh OGRE. Nah, kali ini kita akan melakukan hal sebaliknya yaitu mencoba mempraktekkan cara mengimpor *.mesh OGRE ke Blender. Ingat, semua yang ada di dunia ini pasti selalu berpasangan. Jangan khawatir, ya! Lho? :)

OK. Untuk melakukan proses pengimporan *.mesh OGRE tersebut, kita membutuhkan sebuah skrip Python yang bernama ogre_import.py. Anda dapat memperoleh skrip tersebut pada situs yang sama yang menyediakan utilitas OgreExporter untuk Blender. Langkah-langkah untuk melakukan proses tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Pindahkan skrip ogre_import.py ke direktori .blender\scripts pada sistem Anda.

2. Setelah itu, konversi dahulu file mesh OGRE ke format xml-nya (*.mesh.xml). Ini di-lakukan karena file mesh untuk OGRE sudah dalam bentuk binary (bahasa mesin) yang siap untuk dieksekusi oleh OGRE. Sedangkan, format *.mesh.xml adalah versi “mentah”-nya dan masih bisa diutak-atik. Hal ini juga dilakukan karena skrip ogre_import.py hanya dapat membuka format *.mesh.xml tersebut. Anda bisa melakukan pengkonversian tersebut menggunakan aplikasi OgreXMLConverter. Aplikasi ini bersifat “amfoter” yang artinya mempunyai dua sifat/fungsi yang saling bertolak belakang. Jadi, intinya aplikasi tersebut mempunyai dua fungsi yaitu untuk mengkonversi file *.mesh.xml ke *.mesh dan begitu juga sebaliknya. Pada contoh kali ini, kita akan mengkonversikan model RZR-002.mesh dengan perintah ogrexmlconverter RZR-002.mesh dari Command Prompt.

3. Selanjutnya, Anda akan mendapati file RZR-002.mesh.xml di direktori yang sama dengan file sumbernya yaitu RZR-002.mesh.

4. Setelah itu, bukalah aplikasi Blender Anda. Hapus saja model kubus yang secara default muncul setiap kali aplikasi Blender tersebut dibuka.

5. Lalu, klik menu File >> Import >> OGRE (.mesh.xml) untuk membuka jendela Ogre Importer. Perhatikan gambar di bawah ini!

6. Selanjutnya, kita pilih file RZR-002.mesh.xml yang telah didapatkan tadi. Setelah itu, klik tombol Import OGRE.

7. Maka seketika itu pula, model RZR-002 tersebut akan segera dibuka oleh aplikasi Blender. Perhatikanlah gambar di bawah ini!

Dengan demikian, selesailah sudah proses pengimporan mesh OGRE ke dalam aplikasi Blender pada praktek kali ini. Akhir kata, selamat mencoba!

 

Friends

offsetWidth); }