Dewasa ini, dampak promosi dari dunia barat mengenai the Law of Attraction (LOA) sangat luar biasa prima pengaruhnya terhadap kehidupan. Bisa jadi hal ini disebabkan oleh “Harapan & Optimisme di Tengah Permasalahan & Keinginan” yang selalu ada di dalam pemikiran setiap orang…dan pada saat yang tepat, muncullah promosi mengenai LOA ini. Sesuai namanya, Law of Attraction (LOA) atau Hukum Tarik-Menarik, mengartikan bahwa apa pun yang Anda inginkan bisa segera menjadi kenyataan. Inilah makna dari LOA.
LOA, menurut berbagai ulasan di sejumlah buku yang mengupasnya, mengatakan bahwa dengan pemahaman yang benar mengenai cara kerja LOA, maka Anda dapat memanfaatkan LOA untuk meraih keinginan Anda, dan bukan untuk menyusahkan hidup Anda. Bahkan, Anda sadari atau tidak, suka atau tidak, maka LOA tetap bekerja untuk kehidupan Anda.
Dari berbagai uraian buku-buku tentang LOA, bisa dikatakan bahwa LOA sebenarnya bekerja berdasarkan berbagai program pikiran, belief dan value di dalam pikiran bawah sadar kita. Oleh karena itu, jika berbagai program pikiran, belief dan value tersebut mendukung keinginan kita, maka LOA bisa membantu meraih keinginan kita itu.
Tetapi, karena istilah LOA ini berasal dari negeri Barat sana, maka kebiasaan penulis dari dunia Barat adalah terkesan tidak mau mengikutsertakan Tuhan yang Maha Esa, di dalamnya. Inilah yang bisa menyebabkan pro-kontra mengenai LOA. Bahkan ada yang sampai menganggap LOA sebagai aliran sesat…ya karena Tuhan tidak dikutsertakan di dalam penjabaran prosesnya.
Yaa, memang semestinya kita mengubah pandangan terhadap posisi Tuhan di dalam pikiran dan hati kita semua. Cobalah menyadari, bahwa kita memiliki Tuhan dengan kekuasaan-NYA yang tidak terbatas. Tanamkanlah di dalam pikiran dan hati kita dengan sebuah KEYAKINAN, bahwa Tuhan pasti akan selalu membantu memberikan jalan keluar di setiap kesulitan, dan Dia selalu bersedia memberikan kemudahan di setiap kesukaran.
Ingatlah, bahwa Allah sendiri berfirman kepada Rasul Muhammad SAW, yang ditulis dalam Hadits Riwayat Bukhari-Muslim, “Aku tergantung bagaimana cara hamba-KU memandang-KU.” Nah, Hadits ini menganjurkan kepada kita semua, agar selalu berbaik sangka kepada Tuhan Allah SWT…positive thinking, maka kehidupan kita pun akan selalu diwarnai dengan kebaikan dan kebahagiaan. Demikian juga sebaliknya, jika kita negative thinking kepada Allah, maka sisi itulah yang akan mewarnai kehidupan kita.
Nah, inilah yang saya tangkap berdasarkan pemahaman saya yang masih sangat terbatas, bahwa LOA itu pun tentu saja pasti ada peran Tuhan di dalamnya, meskipun dalam script aslinya dari negeri Barat sana, terkesan tidak mengikutsertakan Tuhan di dalamnya. Tetapi yang perlu dipahami di sini adalah, pasti ada peran KUN FAYAKUUN dari Allah SWT…untuk mewujudkan setiap keinginan manusia.
Keberhasilan sebuah usaha, dan tercapainya keinginan manusia, jika tanpa didasari hubungan vertikal dan rasa syukur kepada-NYA, maka itu kerapkali bisa menyebabkan kesombongan pada diri manusia. Terlebih lagi, jika menganggap bahwa LOA itu hanya butuh pemrograman pikiran, belief dan value saja…wah ini bisa menjebak Anda masuk ke dalam ranah kesombongan!
Satu hal yang ingin selalu saya ingatkan kepada Anda, bahwa do’a kita pasti selalu dikabulkan oleh Allah SWT, meskipun keinginan kita tidak harus berwujud sesuai seperti harapan kita. Percayalah bahwa Allah akan senantiasa memberikan harapan, sehingga tidak sepantasnya kita merasa kehilangan harapan-harapan kita. Karena akan selalu ada harapan, jika kita selali ingat kepada-NYA.
Ingatlah ayat suci Al-Fatihah, ayat 5 ini, “Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.” Dengan menyadari dan meyakini bahwa Tuhan selalu bersedia membantu menyelesaikan segala permasalahan kehidupan, maka itu akan membuat pikiran menjadi jernih, dan hati kita menjadi lapang dan tenang.
0 komentar:
Posting Komentar