Akhirnya Prita bebas juga. Kalau sebagai orang awam yang tidak sama sekali mengerti hukum, masalah prita adalah masalah yang biasa-biasa saja sebagai curhatan seorang pasien terhadap dokter yang dianggap tidak konsisten dalam memberikan informasi. Selain kasus Prita Mulyasari, banyak kasus lain yang juga berhubungan dengan buruknya pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Contohnya ada beberapa pasien yang mengeluh tentang "dokter cari uang", kasus yang sering terjadi misalnya ada seorang pasien yang datang ke dokter dengan keluhan pusing, meriang, demam. Lalu dokter yang memeriksa pasien ini langsung berkata :
"lebih baik anda rawat inap", kata dokter
"ada apa dengan penyakit saya", jawab pasien
"saya takut adn menderita demam berdarah",jawab dokter
padahal saat itu pasien belum memeriksakan daranya ke laboratorium tapi dokter sudah menyarankan untuk di rawat inap.
Hal ini pernah saya alami, waktu itu saya memeriksakan mata saya ke dokter spesialis mata di rumah sakit swasta yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Pemeriksaan menunjukkan bahwa mata saya minus 5 untuk yang sebelah kanan. dokter tersebut langsung berkata:
"lebih baik mata anda dioperasi", kata dokter
"memangnya kenapa dok", jawab saya
"mata saudara tidak dapat di sembuhkan lagi. segeralah kamu operasi, ini kartu nama saya. kalau mau operasi dalam minggu ini saja, karena minggu depan saya cuti",jawab dokter.
jujur saya terkejut mendengar kata "operasi". pemeriksaan mata yang dilakukan dokter tersebut terhadap saya adalah pemeriksaan standar utuk pembuatan kacamata yg biasa di lakukan di optik. Kedua orang tua saya tidak langsung percaya dengan kata-kata dokter, lalu mereka membawa saya ke rumah sakit AINI, di rumah sakit ini pemeriksaan mata saya sangat lengkap. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan saraf mata, minus, dan derajat kemiringan. HAsil yang di peroleh dari pemeriksaan tersebut adalah minus mata 5, tapi saraf mata saya normal. Dokter menjelaskan kepada saya, bahwa solusi untuk mengatasi mata saya bukan operasi, operasi dipilih jika saraf mata telah rusak sedangkan saraf mata saya normal. untuk mengatasinya saya cukup menggunakan hardlens.
alhamdulillah, mata saya tidak perlu di operasi
"lebih baik anda rawat inap", kata dokter
"ada apa dengan penyakit saya", jawab pasien
"saya takut adn menderita demam berdarah",jawab dokter
padahal saat itu pasien belum memeriksakan daranya ke laboratorium tapi dokter sudah menyarankan untuk di rawat inap.
Hal ini pernah saya alami, waktu itu saya memeriksakan mata saya ke dokter spesialis mata di rumah sakit swasta yang ada di sekitar tempat tinggal saya. Pemeriksaan menunjukkan bahwa mata saya minus 5 untuk yang sebelah kanan. dokter tersebut langsung berkata:
"lebih baik mata anda dioperasi", kata dokter
"memangnya kenapa dok", jawab saya
"mata saudara tidak dapat di sembuhkan lagi. segeralah kamu operasi, ini kartu nama saya. kalau mau operasi dalam minggu ini saja, karena minggu depan saya cuti",jawab dokter.
jujur saya terkejut mendengar kata "operasi". pemeriksaan mata yang dilakukan dokter tersebut terhadap saya adalah pemeriksaan standar utuk pembuatan kacamata yg biasa di lakukan di optik. Kedua orang tua saya tidak langsung percaya dengan kata-kata dokter, lalu mereka membawa saya ke rumah sakit AINI, di rumah sakit ini pemeriksaan mata saya sangat lengkap. Pemeriksaannya meliputi pemeriksaan saraf mata, minus, dan derajat kemiringan. HAsil yang di peroleh dari pemeriksaan tersebut adalah minus mata 5, tapi saraf mata saya normal. Dokter menjelaskan kepada saya, bahwa solusi untuk mengatasi mata saya bukan operasi, operasi dipilih jika saraf mata telah rusak sedangkan saraf mata saya normal. untuk mengatasinya saya cukup menggunakan hardlens.
alhamdulillah, mata saya tidak perlu di operasi
0 komentar:
Posting Komentar