"tergantung jurusan dan tingkatan. kalau jurusan ekonomi management S1 harganya 3.5".
kutipan dialog tersebut saya ambil berdasarkan pengalaman. Belakangan ini kasus jual beli skripsi menjadi sorotan seperti contoh surat kabar harian Kompas, jumat, 19 pebruari 2010 "meraih gelar dengan skripsi pesanan", itu adalah berita yang dimuat pada halaman pertama. Sebenernya praktek jual beli skripsi sudah berlangsung lama dan para konsumennya tidak hanya para mahasiswa tetapi juga ada beberapa dosen yang sedang mengambil S2 dan S3. Kenapa hal ini harus terjadi? inilah yang harus dipertanyakan. saya pernah menanyakan hal ini pada beberapa mahasiswa secara random dari berbagai universitas baik yang negeri maupun swasta. Jawabannya beragam ada yang bilang "hal ini wajar kok kan kita baru pertama kali buat skripsi jadi butuh referensi", kalau jawabannya seperti itu ada benarnya juga. Kalau cuma lihat bagaimana urutan penulisannya, saya rasa wajar tapi kalau dilihat terus dijiplak seutuhnya inilah yang tidak boleh. Menjiplak sama saja dengan pembodohan, orang lebih bangga dengan hasil karya orang lain, menjiplak dapat mematikan jiwa kreatif seseorang. Kalau seperti ini penjiplakan sudah berada pada jiwa setiap individu,saat ini kuliah hanya ingin mencari "gelar", ingat bukan "gelar tikar".
Postingan
0 komentar:
Posting Komentar