STORY OF COURSE VB SQL PART 1

Ini pengalaman pertama aku ikut kursus, kursus yang aku ikuti adalah VB SQL. Aku ikut kursus ini bersama soulmate aku si Narita dan Irin. Pertama kali kita bertiga datang, rasanya minder banget. Bayangkan yang ikut kursus rata-rata anak angkatan 2005. Si Irin sempat bikin status di FB nya "jadi kembar tiga,,pengen pulang...". Tapi kita bertiga sudah tanggung sampai+sudah bayar 250rb untuk kursus yang diadakan cuma 5 hari jadi harus GO AHEAD. Saatnya mengantri untuk masuk,absen dulu,dan mengantri pembagian modul. Kita bertiga duduk di barisan kedua dari depan, sengaja biar mengerti. Hari pertama kita kursus tanggal 1 maret 2010. Kurus dimulai, materi pertama adalah pengenalan SQL SERVER tetapi sebelum kursus dimulai ada pratest. Soalnya ada 15 soal, kita bertiga kebingungan ini soal mau dijawab apa?Akhirnya aku menyarankan Narita untuk cari jawabannya lewat internet menggunakan handphonenya. Setelah dicari-cari akhrinya ketemu juga jawabannya. Setelah semua soal terisi, Narita mengecek pulsa nya. Dan jawabannya adalah pulsanya si narita yang tadinya 6000 sekarang menjadi 2100. Aku dan irin cuma bisa bilang "map y narita...heheheheh...". Pratest selesai saatnya masuk kepelajaran inti yaitu membuat database menggunakan SQL SERVER. Ternyata sangat-sangat mudah, tinggal klik kanan mouse pilih new database setelah itu buat tabel. Setelah buat tabel saatnya mengisi semua field, pada saat kursus di dalam kelas terdapat 3 orang pengawas kakak fifi, fiko, dan "map yang satu lagi lupa namanya". Menurut si Narita kakak fiko lumayan bening, itung-itung jadi obat melek(heheheh). Pendapat kita bertiga sama yaitu KURSUS LEBIH MENYENANGKAN DARI PADA KULIAH DAN PRAKTEK BIASA. Kalau lagi Praktek,hhmmm boro-boro kakaknya mau ngajarin, ditinggalin malah iya, kalau lagi praktek kakak-kakak aslab judes-judes sok pintar padahal mereka tidak menguasai materi, lihat saja tampang mereka kalau sudah tidak bisa bantu para praktikannya, sumpah TABLO "TAMPANG BLOON" kelihatan banget. Kalau lagi praktek yang bodoh tambah bodah yang pintar lanjut terus. Kalau di kelas, gw malas banget belajarnya tidak ada peningkatan, suasananya membosankan, belajarnya kebanyakan teori, dan termasuk teman-temannya sangat membosankan. Suasananya beda banget dengan suasana kursus. Saat kursus kakak tutornya lebih ramah, kalau kita ada kesulitan dibantuin sampai bisa, menjelaskan materinya lebih jelas, intinya beda banget sama praktek. Seharusnya para aslab mencontoh mereka. Mungkin syarat kalau mau kadi aslab harus ditambahin selain IPK 3.0 harus ada syarat "TIDAK BOLEH BERMUKA SEREM". Atau mereka semua yang telah menjadi aslab, punya koneksi jadinya gampang saja diterima. Ingatnya IPK tinggi tapi kalau di peroleh dari hasil yang tidak benar sama saja kalian semua membohongi diri sendiri. Aku mau bilang "KURSUSNYA MENYENANGKAN".